PEREKONOMIAN
INDONESIA
1.
EKSPOR INDONESIA
Ekspor Indonesia pada periode Januari – November 2014 mencapai nilai US$161.671,4 juta dengan volume 502.837,6 ribu ton, yang terdiri dari US$27.978,5 juta hasil ekspor minyak bumi dan gas dan US$133.692,8 juta hasil ekspor komoditi non migas. Dibandingkan periode yang sama tahun 2013, nilai ekspor tahun 2014 turun US$3.912,6 juta, karena adanya penurunan ekspor migas senilai US$1.249,4 juta sedangkan dari kelompok nonmigas mengalami penurunan sebesar US$2.663,2 juta atau turun 1,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bulan November 2014 harga minyak mentah Indonesia US$75,39 per barelnya, turun sebesar US$29,30 per barel dibandingkan bulan November 2013.
Ekspor Indonesia pada periode Januari – November 2014 mencapai nilai US$161.671,4 juta dengan volume 502.837,6 ribu ton, yang terdiri dari US$27.978,5 juta hasil ekspor minyak bumi dan gas dan US$133.692,8 juta hasil ekspor komoditi non migas. Dibandingkan periode yang sama tahun 2013, nilai ekspor tahun 2014 turun US$3.912,6 juta, karena adanya penurunan ekspor migas senilai US$1.249,4 juta sedangkan dari kelompok nonmigas mengalami penurunan sebesar US$2.663,2 juta atau turun 1,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bulan November 2014 harga minyak mentah Indonesia US$75,39 per barelnya, turun sebesar US$29,30 per barel dibandingkan bulan November 2013.
2.
IMPOR INDONESIA
Badan Pusat Statistik melansir bahwa aktivitas impor di
Indonesia pada tahun 2013 lalu telah mencapai 2.252.749.973 juta rupiah. Nilai
ini merupakan peningkatan sebesar 5,88% mengingat pada tahun 2012, aktivitas
impor di Indonesia mencapai 2.127.544.800 juta rupiah. Sektor ekonomi
kreatif sendiri pada tahun 2013 mencapai angka 79.818.353,1 juta rupiah. Angka
ini merupakan peningkatan pesat karena di tahun 2012 aktivitas impor mencapai
71.905.707,3 juta rupiah sehingga pertumbuhannya sebesar 11,00%. Dari 15
subsektor ekonomi kreatif, terdapat 3 subsektor yang mampu memberikan
kontribusi nilai impor yang
unggul jauh dibandingkan 12 subsektor lainnya. Ketiga subsektor ini adalah
subsektor film, video, dan fotografi (24.142.530,3 juta rupiah), subsektor
kuliner (12.180.293,9 juta rupiah), dan subsektor teknologi informasi atau
layanan komputer dan pirantik lunak (10.288.372,6 juta rupiah).Apabila
dibandingkan dengan angka impor di Indonesia, yaitu 79.818.353,1 juta rupiah,
maka ketiga subsektor tadi secara berurutan memberikan kontribusi sebesar
30,25%, 15,26%, serta 12,89%.
Berikut ini merupakan detail kontribusi 15 subsektor ekonomi kreatif terhadap aktivitas impor di Indonesia pada rentang tahun 2010 s.d. 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar